Bappeda Ajak Instansi Indramayu, Dalam Mengolah Sampah Melalui 3R / Bank Sampah

Indramayu,InfoPublik – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Indramayu mengadakan kegiatan  workshop PPS Pengelolaan Persampahan TPS 3R / Bank Sampah Kabupaten Indramayu, di aula Bappeda. Selasa (21/8).

Kegiatan diadakan dalam rangka menjadikan Kabupaten Indramayu lebih bersih dan rapih guna tercapainya kembali Piala Adipura pada tahun 2018..

Kegiatan Workshop tersebut sebagai penanggulangan dalam cara membilah sampah baik sampah organic maupun sampah non organic melalui gerakan 3R yakni Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan, Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.

Sedangkan, Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat. mengingat sampah masih di anggap momok yang tidak pernah selesai di bahas oleh beberapa orang.

Staf Ahli Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Indramayu Ir. Ahmad Budiarto dalam sambutanya mengatakan, dengan memberikan contoh melalui langkah 3R kepada anak-anak dan warga, ketika membuang sampah dapat memberikan dampak yang baik untuk Kabupaten Indramayu.

Terlebih Kabupaten Indramayu pertahun sampah berhasil dingkut mencapai 800 ton dimana 60% sampah adalah sisa makanan.

“Sampah sisa makanan mendominasi, mencapai 60%, dari 100%  atau 800 ton sampah per tahun di Indramayu, untuk itu dari sisa makanan itu kita gerakan 3R sehingga apa yang kita keluarkan dengan uang bisa menghasilkan uang kembali,” katanya.

Sementara itu Bidang Infastruktur BAPPEDA Indramayu, Nurita, Msi menjelaskan alasannya melibatkan sejumlah anggota perwakilan dari setiap SKPD dan perwakilan anggota Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Kabupaten Indramayu, untuk memberikan arahan atau bahan jangka panjang guna dalam cara pengolahan sampah di setiap daerah di indramayu.

“Nantinya setiap daerah akan mempunyai Unit Pelayanan Terpadu daerah (UPTD) Pengolahan sampah dengan di bawah arahan Dinas Lingkungan HIdup (DLH) Indramayu, sehingga nantinya di dalam olahan Bank Sampah dapat bermanfaat bagi warga seperti, sampah organik dapat di jadikan pupuk organic dan sampah non organic bisa di jadikan keterampilan lainya,”jelasnya.

Nurita mengharapkan setiap Dinas dan Instansi mempunyai tugas dan perannya masing-masing, dimana dari instansi tersebut dapat disalurkan kepada masyarakat apa manfaat dari Pengolahan Persampahan dan gerakan 3R atau Bank Sampah, sebagai upaya terwujudnya SDM yang lebih unggul lagi. (Mc. Kab. Indramayu / M.Toyib)